Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan,
sebuah kreasi bukan semata – mata sebuah imitasi (dalam Luxemburg, 1989:
5). Karya sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah pekerjaan kreatif,
pada hakikatnya adalah suatu media yang mendayagunakan bahasa untuk
mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah karya
sastra, pada umumnya, berisi tentang permasalahan yang melingkupi
kehidupan manusia. Kemunculan sastra lahir dilatar belakangi adanya
dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya. (dalam
Sarjidu, 2004: 2).
Biasanya kesusastraan dibagi menurut
daerah geografis atau bahasa. Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra
adalah: Novel cerita/cerpen (tertulis/lisan), syair, pantun,
sandiwara/drama, lukisan/kaligrafi.
Novel adalah salah satu bentuk dari
sebuah karya sastra. Novel merupakan cerita fiksi dalam bentuk tulisan
atau kata-kata dan mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik. Sebuah
novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi
dengan lingkungan dan sesamanya. Dalam sebuah novel, si pengarang
berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan pembaca kepada
gambaran-gambaran realita kehidupan melalui cerita yang terkandung dalam
novel tersebut.
Menurut khasanah kesusastraan Indonesia modern, novel berbeda dengan
roman.
Sebuah roman menyajikan alur cerita yang lebih kompleks dan jumlah
pemeran (tokoh cerita) juga lebih banyak. Hal ini sangat berbeda dengan
novel yang lebih sederhana dalam penyajian alur cerita dan tokoh cerita
yang ditampilkan dalam cerita tidak terlalu banyak.
Berdasarkan ulasan di atas, maka penulis
membuat makalah ini guna membantu para pembaca yang ingin menekuni dunia
novel. Selain tentang pengertian dan unsur – unsur novel, makalah ini
juga memuat catatan tentang novel – novel yang pertama muncul serta
dilengkapi juga dengan panduan untuk membuat novel agar menarik untuk
dibaca.
Demikian gambaran isi makalah ini dari penulis. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.
Selamat Membaca…!!
BAB II
PEMBAHASAN
- A. Pengertian Novel
Dari sekian banyak bentuk sastra seperti
esei, puisi, novel, cerita pendek, drama, bentuk novel, cerita pendeklah
yang paling banyak dibaca oleh para pembaca. Karya– karya modern klasik
dalam kesusasteraan, kebanyakan juga berisi karya– karya novel.
Novel merupakan bentuk karya sastra yang
paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak beredar,
lantaran daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Sebagai bahan
bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu karya serius dan
karya hiburan. Pendapat demikian memang benar tapi juga ada
kelanjutannya. Yakni bahwa tidak semua yang mampu memberikan hiburan
bisa disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah novel serius bukan saja
dituntut agar dia merupakan karya yang indah, menarik dan dengan
demikian juga memberikan hiburan pada kita. Tetapi ia juga dituntut
lebih dari itu. Novel adalah novel syarat utamanya adalah bawa ia mesti
menarik, menghibur dan mendatangkan rasa puas setelah orang habis
membacanya.
Novel yang baik dibaca untuk
penyempurnaan diri. Novel yang baik adalah novel yang isinya dapat
memanusiakan para pembacanya. Sebaliknya novel hiburan hanya dibaca
untuk kepentingan santai belaka. Yang penting memberikan keasyikan pada
pembacanya untuk menyelesaikannya. Tradisi novel hiburan terikat dengan
pola – pola. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa novel serius punya
fungsi social, sedang novel hiburan Cuma berfungsi personal. Novel
berfungsi social lantaran novel yang baik ikut membina orang tua
masyarakat menjadi manusia. Sedang novel hiburan tidak memperdulikan
apakah cerita yang dihidangkan tidak membina manusia atau tidak, yang
penting adalah bahwa novel memikat dan orang mau cepat–cepat membacanya.
Banyak sastrawan yang memberikan yang
memberikan batasan atau definisi novel. Batasan atau definisi yang
mereka berikan berbeda-beda karena sudut pandang yang mereka pergunakan
juga berbeda-beda. Definisi – definisi itu antara lain adalah sebagai
berikut :
- Novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk
sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran
daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob Sumardjo Drs).
- Novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat
nilai-nilai budaya social, moral, dan pendidikan (Dr. Nurhadi, Dr.
Dawud, Dra. Yuni Pratiwi, M.Pd, Dra. Abdul Roni, M. Pd).
- Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : undur
intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena
sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra (Drs.
Rostamaji,M.Pd, Agus priantoro, S.Pd).
- Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur intrinsic (Paulus Tukam, S.Pd)
- B. Unsur-Unsur Novel
Novel mempunyai unsur-unsur yang terkandung di dalam unsur-unsur tersebut adalah :
- Unsur Intrinsik
Unsur Intrinsik ini terdiri dari :
a. Tema
Tema merupakan ide pokok atau permasalahan utama yang mendasari jalan cerita novel (Drs. Rustamaji, M.Pd, Agus priantoro, S.Pd)
b. Setting
Setting merupakan latar belakang yang
membantu kejelasan jalan cerita, setting ini meliputi waktu, tempat,
social budaya (Drs, Rustamaji, M.Pd, Agus Priantoro, S.Pd)
c. Sudut Pandang
Sudut pandang dijelaskan perry Lubback dalam bukunya The Craft Of Fiction (Lubbock, 1968).
Menurut Harry Show (1972 : 293) sudut pandang dibagi menjadi 3 yaitu :
- Pengarang menggunakan sudut pandang took dan kata ganti orang
pertama, mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan
perasaannya sendiri dengan kata-katanya sendiri.
- Pengarang mengunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih banyak
mengamati dari luar daripada terlihat di dalam cerita pengarang biasanya
menggunakan kata ganti orang ketiga.
- Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal, ia sama sekali
berdiri di luar cerita, ia serba melihat, serba mendengar, serba tahu.
Ia melihat sampai ke dalam pikiran tokoh dan mampu mengisahkan rahasia
batin yang paling dalam dari tokoh.
d. Alur / Plot
Alur / plot merupakan rangkaian peristiwa
dalam novel. Alur dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu alur maju
(progresif) yaitu apabila peristwa bergerak secara bertahap berdasarkan
urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan alur mundur (flash back
progresif) yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang
berlangsung (Paulus Tukan, S.Pd)
e. Penokohan
Penokohan menggambarkan karakter untuk
pelaku. Pelaku bisa diketahu karakternya dari cara bertindak, ciri
fisik, lingkungan tempat tinggal. (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro,
S.Pd)
f. Gaya Bahasa
Merupakan gaya yang dominant dalam sebuah novel (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro, S.Pd)
- Unsur Ekstinsik
Unsur ini meliputi latar belakang
penciptaan, sejarah, biografi pengarang, dan lain – lain, di luar unsur
intrinsic. Unsur – unsur yang ada di luar tubuh karya sastra. Perhatian
terhadap unsur – unsur ini akan membantu keakuratan penafsiran isi suatu
karya sastra (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro, S.Pd).
- C. Unsur – unsur Novel Sastra
Novel sastra serius dan novel sastra
hiburan mempunyai beberapa unsur yang membedakan keduanya. Unsur – unsur
novel sastra serius adalah sebagai berikut :
- Dalam teman : Karya sastra tidak hanya
berputar – putra dalam masalah cinta asmara muda – mudi belaka, ia
membuka diri terhadap semua masalah yang penting untuk menyempurnakan
hidup manusia. Masalah cinta dalam sastra kadangan hanya penting untuk
sekedar menyusun plot cerita belaka, sedang masalah yang sebenarnya
berkembang diluar itu.
- Karya sastra : Tidak berhenti pada
gejala permukaan saja, tetapi selalu mencoba memahami secara mendalam
dan mendasar suatu masalah, hal ini dengan sendirinya berhubungan dengan
kematangan pribadi si sastrawan sebagai seorang intelektual.
- Kejadian atau pengalaman yang
diceritakan dalam karya sastra bisa dialami atau sudah dialami oleh
manusia mana saja dan kapan saja karya sastra membicarakan hal – hal
yang universal dan nyata. Tidak membicarakan kejadian yang artificial
(yang dibikin – bikin) dan bersifat kebetulan.
- Sastra selalu bergerak, selalu segar dan baru. Ia tidak mau berhenti pada konvensialisme. Penuh inovasi.
- Bahasa yang dipakai adalah bahasa standard an bukan silang atau mode sesaat.
Sedangkan novel sastra hiburan juga mempunya unsur – unsur sebagai berikut :
- Tema yang selalu hanya menceritakan kisah asmara belaka, hanya itu tanpa masalah lain yang lebih serius.
- Novel terlalu menekankan pada plot cerita, dengan mengabaikan karakterisasi, problem kehidupan dan unsur-unsur novel lain.
- Biasanya cerita disampaikan dengan gaya
emosional cerita disusun dengan tujuan meruntuhkan air mata pembaca,
akibatnya novel demikian hanya mengungkapkan permukaan kehidupan,
dangkal, tanpa pendalaman.
- Masalah yang dibahas kadang-kadang juga
artificial, tidak hanya dalam kehidupan ini. Isi cerita hanya mungkin
terjadi dalam cerita itu sendiri, tidak dalam kehidupan nyata.
- Karena cerita ditulis untuk konsumsi
massa, maka pengarang rata-ratatunduk pada hokum cerita konvensional,
jarang kita jumpai usaha pembaharuan dalam jenis bacaan ini, sebab
demikian itu akan meninggalkan masa pembacanya.
- Bahasa yang dipakai adalah bahasa yang
actual, yang hidup dikalangan pergaulan muda-mudi kontenpores di
Indonesia pengaruh gaya berbicara serta bahasa sehari-hariamat
berpengaruh dalam novel jenis ini.
- D. Nilai-nilai yang terkandung dalam novel sastra.
1) Nilai Sosial
Nilai sosial ini akan membuat orang lebih tahu dan memahami kehidupan manusia lain.
2) Nilai Ethik
Novel yang baik dibaca untuk
penyempurnaan diri yaitu novel yang isinya dapat memausiakan para
pembacanya, Novel-novel demikian yang dicari dan dihargai oleh para
pembaca yang selalu ingin belajar sesuatu dari seorang pengarang untuk
menyempurnakan dirinya sebagai manusia.
3) Nilai Hedorik
Nilai hedonik ini yang bisa memberikan
kesenangan kepada pembacanya sehingga pembaca ikut terbawa ke dalam
cerita novel yang diberikan
4) Nilai Spirit
Nialai sastra yang mempunyai nilai spirit
isinya dapat menantang sikap hidup dan kepercayaan pembacanya. Sehingga
pembaca mendapatkan kepribadian yang tangguh percaya akan dirinya
sendiri.
5) Nilai Koleksi
Novel yang bisa dibaca berkali-kali yang berakibat bahwa orang harus membelinya sendiri, menyimpan dan diabadikan.
6) Nilai Kultural
Novel juga memberikan dan melestarikan
budaya dan peradaban masyarakat, sehingga pembaca dapat mengetahui
kebudayaan masyarakat lain daerah.
- E. Jenis Novel Hiburan
Jenis dari novel hiburan bermacam-macam menurut upaya, seperti :
a. Novel detektif
b. Novel roman
c. Novel mistery
d. Novel Gothis
e. Novel criminal
f. Novel science fiction(sf)
Novel hiburan ini merupakan bacaan ringan
yang menghibur dan novel hiburan ini jauh lebih banyak ditulis dan
diterbitkan serta lebih banyak dibaca orang sebagai pembaca untuk jenis
novel hiburan ini jumlahnya amat banyak karena sifatnya yang personal
dan isinya hanya kenyataan semua dan gambaran fantasi pengarang saja.
Novel hiburan juga menceritakan hal-hal
yang indah seperti cerita percintaan yang sentimentil, sehingga pembaca
sangat menyukainya. Novel hiburan ini juga diperhatikan oleh para
kritisi yang menyangkut masalah komersialnya, Novel ini gemari oleh
semua golongan masyarakat mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, baik
laki-laki maupun dewasa.
- F. Novel – novel Pertama
Jepang adalah tempat lahirnya novel yang pertama. Novel itu berjudul Hikayat Genji,
yang ditulis pada abad ke-11 oleh Murasaki Shikibu. Ceritanya berfokus
pada tokoh khayalan Pangeran Genji, hubungan asmaranya, dan
keturunan-keturunannya. Hikayat Genji melukiskan kehidupan istana Jepang pada periode Heian dan memberikan penggambaran memikat tentang wanita Jepang pada masa itu.
Namun, novel berkembang dalam bentuk
modern di Eropa selama masa Renaisans. Isi novel-novel awal ini
mencerminkan perhatian masyarakat pada umumnya saat itu, termasuk
munculnya kelas menengah sebagai kelompok sosial, gugatan terhadap agama
dan nilai-nilai moral tradisional, minat terhadap sains dan filsafat,
serta hasrat akan penjelajahan dan penemuan.
Novel-novel Eropa yang paling awal, disebut novel-novel picaresque,
adalah kisah-kisah petualangan yang menampilkan tokoh-tokoh utama yang
cerdik, atau picaros, yang mengandalkan kecerdikan mereka untuk
bertahan. Bertolak-belakang dengan roman-roman kesatriaan yang puitis,
yang mengisahkan perjuangan mencapai cita-cita spiritual tinggi,
novel-novel picaresque merayakan petualangan sebagai hiburan belaka.
Novel picaresque yang paling terkenal adalah Lazarillo de Tormes
(1554), ditulis oleh pengarang Spanyol yang anonim. Novel ini bercerita
tentang seorang anak lelaki yang mencoba bertahan di dunia yang penuh
dengan para petani yang kejam, pendeta yang jahat, bangsawan yang
berkomplot, dan sederetan tokoh-tokoh yang kasar.
Karya yang lebih serius adalah Don Quixote
(1605, 1615), tulisan pengarang Spanyol Miguel de Cervantes. Kisah ini
menggambarkan seorang bangsawan Spanyol idealis yang membayangkan
dirinya sebagai seorang pahlawan, tetapi sesungguhnya adalah seorang
pria paruh baya biasa yang membaca banyak roman kesatriaan sehingga dia
tidak menyentuh realitas.
Semenjak itu, novel telah berkembang
meliputi banyak genre. Umumnya, kini novel dibedakan atas genre novel
sosial, novel psikologi, novel pendidikan, novel filsafat, novel
populer, dan novel eksperimen. Novel populer sendiri terdiri atas novel
detektif, novel spionase, novel fiksi ilmiah, novel sejarah, novel
fantasi, novel horor, novel percintaan, dan novel Western.
Novel detektif pertama adalah The Moonstone
(1868), karangan penulis Inggris Wilkie Collins. Novel ini tidak hanya
berisi teka-teki rumit siapa yang mencuri permata langka bernama
Moonstone, tetapi juga memperkenalkan jagoan detektif modern yang
pertama, Sersan Coff, diciptakan berdasarkan penyelidik kriminal
sungguhan yang menyukai mawar.
Novel spionase pertama adalah The Riddle of the Sands
(1903) karangan Erskine Childers. Novel ini mencangkok aspek-aspek
cerita misteri dan kriminal pada plot yang melibatkan intrik
internasional. The Riddle of the Sands adalah cerita khayalan
tentang persiapan Jerman menyerang Inggris melalui laut. Childers
menggunakan pengalamannya sebagai seorang nakhoda kapal untuk
menggambarkan detail cerita itu.
Sebetulnya, sudah ada unsur-unsur fiksi
ilmiah di dalam tulisan-tulisan lama, tetapi novel fiksi ilmiah sejati
yang pertama adalah Journey to the Center of the Earth (1864)
karya Jules Verne. Novel ini memasukkan geologi dan penelitian tentang
gua-gua ke dalam cerita khayalan tentang perjalanan menuju perut bumi.
Verne adalah pengarang pertama yang mengkhususkan diri dalam fiksi
ilmiah. Novel-novelnya banyak yang mendahului zaman, antara lain From the Earth to the Moon (1865) dan 20,000 Leagues Under the Sea (1870).
Novel sejarah pertama adalah Waverley
(1814), karangan novelis Skotlandia Sir Walter Scott. Novel ini dan
banyak sekuelnya berkisah seputar kejadian-kejadian bersejarah di
Skotlandia, Inggris, dan daerah-daerah lainnya di dunia.
Novel fantasi pertama adalah Alice’s Adventures in Wonderland (1865) dan Through the Looking-Glass and What Alice Found There
(1871) karya pengarang Inggris Lewis Carroll. Kedua buku ini bercerita
tentang seorang anak perempuan yang masuk ke dalam sebuah dunia yang
aneh, bertemu dengan kelinci yang bisa berbicara, dan mengalami
kejadian-kejadian yang seperti mimpi.
Agak sulit menentukan novel horor yang pertama. Ada yang menyebutkan Frankenstein
(1818) karya Mary Wollstonecraft Shelley, sebuah novel Gotik tentang
penciptaan monster. Tetapi, ada pula yang menyebutkan buku Dracula
(1897) karya Bram Stoker sebagai novel horor sejati yang pertama. Novel
ini memadukan cerita rakyat yang mengerikan yang usianya sudah
berabad-abad dengan kisah psikopat sungguhan Count Vlad Dracul dari
Rumania.
Novel percintaan pertama adalah Jane Eyre
(1847) karya novelis Inggris Charlotte Bronte. Novel ini bercerita
tentang seorang gadis muda yatim piatu yang mendapatkan pekerjaan
sebagai seorang guru privat dan kemudian jatuh cinta pada majikannya.
Adapun novel Western pertama adalah The Virginian
(1902), karangan Owen Wister. Para penulis cerita picisan telah
menghasilkan banyak cerita tentang para penjahat selama tahun 1880-an
dan 1890-an, tetapi Wister adalah pengarang pertama yang mengangkat
koboi sebagai jagoan literer. Sang tokoh menjalani hidup yang keras,
kehilangan kekasihnya, dan menghadapi duel senjata. Novel ini menjadi best-seller dan kemudian dibuatkan drama, film, dan serial televisi.
- G. Tips menulis novel
Banyak sekali orang mencari tips
bagaimana menulis novel. Sebenarnya tidak perlu cara khusus untuk bisa
menulis novel yang terpenting kalau menurut saya, “membuat suatu karya
adalah sebuah imajinasi dari sebuah kreativitas jadi tulis saja apa yang
ada di kepala kita”
Banyak orang yang salah tujuan dalam
membuat novel. Mungkin benar seandainya kita membuat novel nantinya
pasti ingin kita terbitkan dan kenyataan yang harus dihadapi kalau
menerbitkan sebuah novel itu ternyata susah dan buat pemula pasti sering
menyerah dan berputus asa ketika karyanya tidak lolos seleksi penerbit.
Ok kita tinggalkan dulu pembahasan tadi.
Bila kalian yang membaca ini adalah seorang penulis amatir yang baru
belajar membuat novel, satu hal yang perlu kalian ingat “Jangan menulis
novel untuk penerbit” maksudnya banyak sekali orang bermimpi
menghasilkan sebuah novel yang bisa diterbitin dan membuat kita menjadi
langsung terkenal. Bermimpi seperti itu boleh saja tapi harus diingat
bahwa kenyataannya kalian masih “pemula”. Dalam kenyataan tidak ada
kesuksesan yang instan butuh sebuah latihan berkali-kali bahkan sering
gagal itu adalah suatu kewajaran.
Saya tidak akan membahas secara teknik
penulisan yang mudah dalam membuat novel karena saya sendiri bukan atau
bisa dibilang juga tidak ngerti dengan EYD atau bagaimana menulis yang
baik. Langsung saja ini tips dari saya buat kalian yang ingin bisa
membuat novel (bukan tips membuat novel yang langsung terkenal) :
- Menulislah untuk orang yang kalian sayang, misalkan orang tua atau
pacar atau sahabat kalian. Seperti yang saya bilang tadi jangan menulis
untuk penerbit karena karya yang hebat itu terlahir dari sebuah niat
tulus dari pembuatnya, contohnya Laskar pelangi yang awal niatnya hanya
untuk hadiah gurunya, malah menjadi buming seperti sekarang. Sebenarnya
intinya bukan itu sih, ketika kita membuat karya untuk orang yang kita
sayangi maka kita akan memiliki sebuah power tambahan untuk bisa
menyelesaikan karya novel kita, karena membuat novel itu butuh
kesabaran, komitmen menyelesaikan dan terus berpikir kreatif untuk
menemukan ide-ide baru sehingga novel yang kita buat nantinya bisa baik.
- Tulislah apa yang ada dipikiran kalian, jangan memikirkan apakah ide
yang muncul di kepala itu bagus atau tidak. Kalau ada ide langsung
tulis, baru kalau sudah selesai cerita yang kita buat, kita lakukan
revisi dan pengeditan.
- Tetap komitmen untuk menyelesaikan novel kita. Jujur pengalaman saya
membuat novel pendek sepanjang 130 halaman butuh waktu empat bulan dan
pada bulan pertama novel yang saya buat terhapus dari laptop dan
parahnya lagi data filenya tidak bisa direcovery akhirnya buat lagi dari
awal. Karena saat itu saya membuat novel itu untuk hadiah cewek yang
saya suka jadi mau gak mau harus diselesaikan. Singkat cerita novel itu
jadi.
- Nah setelah cerita novel yang kita buat jadi lalu apakah harus
berhenti begitu saja? Banyak penulis pemula yang setelah menyelesaikan
novelnya berhenti pada tahap ini, sebenarnya hal ini adalah sebuah
kesalahan. Kenapa?
Setelah selesai menulis pasti berencana
untuk menerbitkannya. lalu karya itu dikirim ke penerbit dan parahnya
novel ditolak lalu kecewa dan membuat novel lagi! Oya setelah selesai
menulis sebaiknya kalian jadikan novel yang kalian tulis ini menjadi
sebuah buku, maksudnya? Jadikan benar-benar buku seperti novel yang
dijual di toko dan kalian harus membuat sendiri mulai dari desain
covernya, ngeprint dan kalau jilidnya minta tolong ke tukang fotokopi
biar bagus. Apa gunanya? Kalau boleh saya bilang itu sangat berguna
menjadikan novel yang kita tulis menjadi sebuah buku. Banyak yang putus
asa membuat novel karena mereka tidak mendapatkan hasil yang nyata.
Ketika kita menjadikan novel yang kita buat dalam sebuah buku kita akan
merasakan sebuah hasil yang nyata dan terlihat walaupun masih belum bisa
lolos seleksi penerbit. Kita akan memiliki kumpulan novel-novel
kitayang tersimpan rapi dirak buku dan akan membuat kita bangga dan
percaya diri untuk menulis lagi dan ketika kita bisa menyelesaikan satu
tulisan maka kemampuan kita akan bertambah dan karya yang tercipta
selanjutnya akan lebih sempurna lagi.
Semoga bermanfaa tips membuat novel
ini.Tips ini sebenarnya pengalaman saya dalam membuat novel untuk
pertama kalinya. Kalian bisa buktikan tips ini karena saya adalah orang
yang belum pernah membaca novel orang sampai selesai dan paling tidak
kuat untuk membaca mampun membuat novel, ya meskipun belum bisa
diterbitin tapi kata teman saya yang suka baca novel, novel yang saya
buat itu cukup bagus dan membingungkan.
Berikut sedikit tips agar sukses menulis novel :
- Sebelum menulis tentukan tema dan jenis novel yang akan dibuat dan
usahakan tema itu menarik banyak pembaca, bisa tentang pembunuhan,
persahabatan, cinta, jenisnya bisa novel misteri, drama, komedi.
Misalkan saja tentang “Cinta dan jenisnya drama” lalu langkah berikutnya.
- Dari tema cinta itu lebih diperjelas lagi menjadi tema yang khusus, misalkan saja tentang :
- Cinta antar sahabat
- Cinta segitiga
- Cinta segiempat
- Atau yang lain
- Setelah mendapat tema utama, misalkan saya ambil tentang “Pengorbanan Cinta” lalu langkah berikutnya :
- Buat sebuah ringkasan cerita dari awal sampai akhir, contohnya :
“ Ada seorang pria yang menyukai seorang
wanita, lalu seiring waktu mereka bisa berkenalan dan timbulah cinta
dihati mereka. Hubungan mereka semakin dekat dan akhirnya cinta mereka
bisa bersatu. Saat itu kebahagiaan seolah milik mereka berdua tapi semua
keadaan itu berubah 180 derajat. Ternyata wanita pujaan menderita
penyakit yang berbahaya dan harus diobati. Akhir cerita pria itu
mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan kekasih hatinya.
- Setelah cerita utama disusun maka langkah selanjutnya adalah
pengembangan dari cerita tersebut. Tapi tunggu dulu, sebelumnya baca hal
penting berikut.
- Beberapa hal penting :
- Pilih sudut pandang yang akan digunakan dalam menuliskan cerita, sudut pandang pertama atau ketiga.
- Ingat novel bukanlah cerpen jadi sebisa mungkin buat penulisan yang
bisa menarik pembaca tapi juga tidak mempersulit/membingungkan pembaca.
Maksudnya buat bagian awal cerita dari novel itu sedemikian hingga
membuat pembaca langsung tertarik ketika membacanya. Untuk bagian ini
tergantung dari keahlian masing-masing.
- Pilih alur yang sesuai untuk novel yang akan dibuat, bisa alur maju,
mundur atau bolak balik, kalau saya saranin adalah alur bolak-balik,
kenapa? Karena rata-rata para pembaca novel ingin membaca cerita yang
menarik tapi susah ditebak akhirnya jadi alur bolak-balik ini akan
memberikan tantangan bagi mereka. Untuk lebih jelasnya ikuti langkah
langkah di bawah ini :
- Penulisan novel
Cerita umum : “ Ada seorang pria yang
menyukai seorang wanita, lalu seiring waktu mereka bisa berkenalan dan
timbulah cinta dihati mereka. Hubungan mereka semakin dekat dan akhirnya
cinta mereka bisa bersatu. Saat itu kebahagiaan seolah milik mereka
berdua tapi semua keadaan itu berubah 180 derajat. Ternyata wanita
pujaan menderita penyakit yang berbahaya dan harus diobati. Akhir cerita
pria itu mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan kekasih hatinya.”
Pengembangan :
Bagi novel yang kalian buat itu menjadi beberapa bagian penting,
- Pertemuan mereka
- Bagaimana mereka bertemu
- Dimana mereka bertemu
- Kisah Cinta
- Bagaimana mereka bisa jatuh cinta
- Bagaimana pria ini mendekati untuk mendapatkan cinta si wanita
- Bagaimana cara pria ini mengungkapkan cintanya
- Dimana tempat mereka mengungkapkan
- Bagaimana kelanjutan hubungan mereka
- Sebuah Kenyataan (klimaks)
- Bagaimana pria itu tahu penyakit wanita
- Bagaimana penyakit itu disembuhkan
- Akhir cerita
- Apa akhir yang diinginkan hapyy atau sedih
Catatan:
Untuk bagian awal novel sebaiknya
dituliskan sesuatu yang menarik yang bisa membuat pembaca langsung
muncul pertanyaan, kok bisa gitu? Tu tokoh kenapa?
Contoh dari cerita diatas:
Sudah sepuluh tahun
berlalu ya? Maaf aku baru bisa kembali menemui dirimu, kata Dini di
depan makan seorang yang pernah dicintainya. Seandainya saja dulu aku
jujur padamu, kamu pastinya masih bisa tersenyum dan tertawa, ucap Dini
yang mulai meneteskan air mata. Dan….
Lalu pada bagian berikutnya kalian tulis cerita yang biasa, misalkan saat mereka pertama kali bertemu dan bagaimana berkenalan.
Contoh diatas bila dibaca akan
menimbulkan pertanyaan bagi pembaca dan mereka akan merasa tertarik
untuk mengetahui lebih jelasnya dan akhirnya membaca sampai selesai.
***
Ingat :
- Saat membuat novel tak harus
selesai dalam satu atau dua hari, bisa jadi satu sampai tiga bulan.
Semakin lama novel dibuat biasanya semakin bagus karena aka nada ide-ide
baru yang muncul jika dibandingkan menulis novel hanya satu atau dua
hari saja.
- Jangan terlalu bermimpi kalau
novel yang kita buat akan bisa diterbitin oleh pernerbit. Berpikiran
seperti itu boleh saja asal kita tahu batasan kita kalau terlalu
berlebihan malah bisa menjatuhkan semangat kita. Kalau pendapat saya,
menulis adalah sebuah kebahagiaan jadi saya menulis untuk sebuah
kesenangan tak peduli hasil yang kita buat bagus atau tidak, yang
penting saya menulis dengan setulus hati
- Jadikan setiap ide menulis
hingga selesai walaupun hasilnya jelek karena hal itu akan menambah
pengalaman kita dan nantinya tulisan kita akan semakin bagus.
- Menulis itu butuh latihan jadi sering-seringlah menulis dan banyak membaca.
Itu saja sedikit tips menulis dari saya, bila ada kurangnya itu pasti tapi yang penting saya berbagi pengalaman saja.
“Jangan memimpikan tulisan
kita akan sehebat tulisan dari tokoh terkenal tapi yakinlah kalau
tulisan kita akan lebih hebat dari mereka.”
BAB III
PENUTUP
- B. Kesimpulan
Novel adalah salah satu bentuk dari
sebuah karya sastra. Novel merupakan cerita fiksi dalam bentuk tulisan
atau kata-kata dan mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik. Sebuah
novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi
dengan lingkungan dan sesamanya. Dalam sebuah novel, si pengarang
berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan pembaca kepada
gambaran-gambaran realita kehidupan melalui cerita yang terkandung dalam
novel tersebut.
Unsur – Unsur Puisi:
1) Unsur Intrinsik
a. Tema
b. Setting
c. Sudut Pandang
d. Alur / Plot
e. Penokohan
f. Gaya Bahasa
2) Unsur Ekstinsik
Nilai-nilai yang terkandung dalam novel sastra.
- Nilai Sosial
- Nilai Ethik
- Nilai Hedorik
- Nilai Spirit
- Nilai Koleksi
- Nilai Kultural
Jepang adalah tempat lahirnya novel yang pertama. Novel itu berjudul Hikayat Genji, yang ditulis pada abad ke-11 oleh Murasaki Shikibu.
- C. Saran
- Hendaknya dilakukan pembinaan untuk siswa – siswa yang berpotensi dan berminat dalam pembuatan karya tulis, khususnya novel.
- Hendaknya diadakan semacam kompetisi karya sastra, agar para siswa
lebih giat lagi mengembangkan bakat yang ada di dalam dirinya.
DAFTAR PUSTAKA